Jumat, 15 Agustus 2008

seimbang

selama aku merenung ketika mencari jawaban atas keberangkatanku kepapua, aku menemukan satu hal (meski ga nyambung sama masalahku), yakni : SEIMBANG.

seimbang, ya seimbang. ternyata dunia ini jalan dengan keseimbangan. ada yang lahir dan ada yang mati, ada yang kafir dan ada yang beriman, dll. lihat saja jika kita tidak seimbang, maka kita akan mati. kehidupan akan binasa.

aku melihat wajahku dikaca spion motorku. semuanya simetris, ada kanan, dan ada kiri. ternyata seimbang. aku mencibirkan bibirku kekanan 2senti, sepertinya aneh. ya aneh ya ternyata kalo kita ga seimbang. senyum itu terasa hambar.

aku menaiki motorku, tiba-2 lampunya rusak, kop lampunya retak, sehingga nyalanya kearah kanan. wuih rasanya jalan yang lurus itu ada disebelah kanan. ketika aku mengikuti arah lampu disebelah kanan, ternyata lampu itu kekanan lagi. arrrgh, ternyata dunia yang tak seimbang itu tidak enak. menyesatkan.

aku lalu mencoba mengangkat satu kakiku. agak lama, ternyata terasa tidak enak.

satu hal yang aku pahami dari kasus ini, yaitu kita harus berjalan dengan seimbang dibumi ini. jika tidak seimbang, maka tunggu saja kehancuran akan datang.

kata dosenku, sebuah desain yang bagus itu harus balance. ternyata balance itu seimbang.

otak yang bagus harus bisa seimbang antara kanan dan kiri.

kecerdasan itu harus seimbang antara emosional, dan intelektual. percuma kita pintar tapi sombong, sebaliknya percuma kita baik hati, namun gampang dibodohi orang. sungguh aku bersukur karena ternyata ketika diperiksa psikolog aku menggunakan 53% otak kiri dan 47% otak kanan. ini berarti otakku seimbang.

seberapa sering kita mendengar kata "makanan seimbang"? ya, inilah kata para ahli kesehatan akan pentingnya keseimbangan.

hidup harus seimbang.

so sudah seimbangkah hidupmu ???

Label:

5 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum,

Mungkin saat Gusti baca komen saya ini, Gusti sudah memutuskan untuk pergi ke Papua.

Pertama yang ada di kepala saya setelah sekian lama gak buka blog-nya Gusti adalah saya salut dengan yang ada di diri Gusti, dan satu hal juga yang gak boleh lewat, syukur...syukur atas kejadian-kejadian yang dilalui oleh Gusti. Do'a sudah terjawab, cita-cita dan keinginan ada di depan mata, tinggal tangan Gusti mau meraih atau gak, karena pilihannya memang super sulit.

Alhamdulillah juga ternyata saya sempat mengenal Gusti lewat blog. Karena dari sini saya bisa mengetahui, ternyata cita-cita dan keinginan saya yang gak pernah ada dan terjadi dalam hidup saya (karena Alloh memang nggak mengijinkan) sudah diteruskan oleh Gusti.

Mimpiku mungkin sama meski nggak persis. Ke pedalaman untuk bisa menghabiskan hidup dengan mengabdi ke sesama sebagai langkah nyata mengabdikan diri pada Yang Memiliki saya.

Gus, bukannya mau nggembosin semangat pengabdian Gusti yang mantep, Gusti juga harus adil sama diri dan masa depan Gusti sendiri.

Beberapa tahun lalu saya juga sempat berpikir tentang balancing, keseimbangan.

Dalam bahasa saya, saya sebut pengenolan <(0/zero), lihat grafik x,y ditengahnya pasti 0>. Ketika suatu saat kita merasa lega, suatu saat nanti kita akan merasa sempit. Ketika saat ini kita merasa lebih, nanti kita akan merasa kurang. Makanya perlu dipupuk untuk 0(nol)/imbang/balance.

Satu lagi, saat lahir, Gusti gak bawa apa2, dan suatu saat nanti, Gusti akan kembali gak punya apa2.

Sukses ya Gus...

Kamis, Agustus 21, 2008 5:13:00 AM  
Blogger ghosty1st mengatakan...

ya Allah mas Andry bikin saya terharu aja. jujur saya hampir nangis lho. ternyata ada orang yang mengatakan kalo apa yang aku lakukan ini adalah perbuatan yang mulia.

thanks ya mas. sungguh apa yang kamu katakan sangat menyemangatiku. doakan terus ya. insya Allah saya juga bangga bisa berguna bagi orang lain. saya merasa hidup saya berguna dan ga sia-sia ketika saya menjadi "pelayan"nya orang banyak, terutama bagi agama dan bangsa ini.

insya Allah sekolah gratis akan berdiri 1 tahun yang akan datang. doakan ya. saat ini saya dan teman-2 sedang membangun struktur dan infrastruktur. wis doakan terus ya.

oya mas andry kalo ke surabaya, tolong hubungi saya ya. insya Allah mas andry adalah tamu saya yang spesial. saya tunggu kabarnya, ok!!!!

Jumat, Agustus 22, 2008 2:13:00 AM  
Anonymous Anonim mengatakan...

Gus, awakmu saiki nok endi, jek nok Suroboyo opo wis nok Papua?
Tapi, lebaran sesok aku gak mulih. Nek Alloh ngewenehi kesempatan, Insya Alloh awak dewe pasti ketemu, cuma durung weruh kapane.
Nek aku nok Suroboyo, aku ngubungi awakmu nok endi?

Jumat, Agustus 22, 2008 7:42:00 PM  
Anonymous Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum,

Gusti masih di Surabaya apa udah di Papua?

Kalo inget nangis, waktu saya masih di Surabaya saya juga termasuk orang yang sering nangis, gara2nya aktual & cita2 nggak pernah sinkron, dan yang membuat berhenti menangis itu adalah kesadaran onok sing kudu tak belani dari sekedar kuliah. Kuliah memang puenting, tapi kesempatan itu sama sekali nggak kebuka buat saya.

Apa yang harus saya belain? Mungkin ntar kalo kita ketemu kita akan banyak sharing.

Sori Gust, mungkin kita ketemu nggak bisa dalam waktu dekat. Lebaran besok saya nggak pulang. Tapi saya juga punya keinginan yang sama, saya juga ingin ketemu dengan orang yang punya cita2 besar dan mampu mewujudkannya. Makanya saya bilang harus ada syukur atas segala yang terjadi karena Gusti sudah diberi kesempatan untuk mewujudkan cita2.

Kalo ke Surabaya, saya bisa contact ke mana? Surabayanya daerah mana?

Sukses buat semuanya, dan kabari saya kalo sekolah gratisnya udah jalan. Sekolahnya daerah mana Gust?

Jumat, Agustus 22, 2008 9:35:00 PM  
Blogger Rudi B. Prakoso mengatakan...

Salut mas untuk semangatnya. Papua... saya selalu memimpikan untuk pergi kesana. Suatu saat pasti dan harus saya menjelajah papua. The Most and The Best Indonesian island.
Sekolah gratisnya di Surabaya ? Daerah mana ?

Rabu, Agustus 27, 2008 9:45:00 PM  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda