Rabu, 03 September 2008

sifat dasar manusia

kemarin aku kuliah "presentasi desain". dosennya mas bayu. masih muda makanya minta dipanggil mas saja.

saat itu kita sedang membahas tentang psikologi. mas bayu bertanya pada semua mahsiswanya, " apa sifat dasar manusia?baikkah atau burukkah?" ada yang menjawab baik, dan ada yang mengatakan netral ibarat kertas yang kosong. dan ketika itu ia menunjuk padaku.
oh God, maafkan aku, kemarin secara tidak sengaja terceletuk dipikiranku ....."pada dasarnya sifat manusia itu buruk. kita dilahirkan tidak ubahnya seperti hewan yang dilahirkan. kita punya insting hewani. bayi yang lahir didunia ini pada dasarnya adalah BAJINGAN." semua tersentak kaget. kok bisa? entah setan apa yang ada dipikiranku aku kok berkata demikian.

lalu aku melanjutkan, "bayi adalah bajingan yang tidak pernah kita sadari. lihat saja bayi-2. mereka pada dasarnya adalah lemah (sifat baikkah "lemah" itu? atau buruk? bukankah Allah mengatakan bahwa jangan sampai kita menjadi orang yang lemah dan janganlah bersedih?).

selain lemah, mereka adalah majikan yang semena-mena. lihat saja, gara-2 bayi, akhirnya pada malam hari sang ibu atau ayah harus bangun untuk menggantikan popoknya, atau menyusukan kalo lagi kehausan. sang ayah harus bekerja ekstra keras agar bisa membelikan susu dan makanan bayi yang harganya semakin lama semakin melambung. sifat apakah ini? baikkah atau burukkah?


mereka, cuma mau menang sendiri. jika kemauannya tidak dituruti, mereka tak ragu-ragu untuk teriak. sifat apakah ini? baikkah atau burukkah?

mereka terlahir dengan telanjang dan miskin. sifat apakah ini? baikkah atau burukkah?

mereka kencing dan berak sembarangan dan tanpa mau membersihkan tempat yang dikotorinya bahkan membersihkan kemaluannya sendiri. sifat apakah ini? baikkah atau burukkah?

dan masih banyak lagi kekurangan manusia diwaktu kecilnya. itulah kenapa mengubah keburukan bayi adalah menjadi agenda rutin, terprogram, dan WAJIB bagi para orang tua.

untuk itulah juga pentingnya pendidikan. itu pulalah pentingnya pelajaran agama, atau PPKN. itu jugalah pentingnya kehidupan ini ada, yaitu untuk memberi pelajaran hidup bagi manusia kecil yang bertumbuh terus itu bahwa hidup itu butuh kemandirian, etika, estetika dan akidah.

untuk itu pulalah sejak pertama kali lahir si manusia kecil langsung di adzan. agar ia mampu mengenal, siapa Tuhannya.

mari kita bedakan dengan bayi rusa.ketika baru saja lahir, si induk langsung menendang anak rusa agar bisa berdiri tegak. ini sebuah pelajaran hidup bahwa untuk bertahan hidup si bayi rusa harus bisa berdiri agar bisa berjalan dan bisa berlari, karena si pemangsa selalu siap setiap saat untuk menyantapnya.

lalu lebih mulia mana, kita atau rusa?

mari bandingkan dengan bayi penyu yang ketika menetas, ia langsung pergi ke pantai? siapakah yang mengajari mereka datang ke pantai? tak ada. Wallahu alam. ini juga pelajaran hidup bahwa penyu hanya bisa hidup di air, makanya mereka harus segera ke laut.

lalu lebih mulia mana, kita atau anak penyu?

mari merenung bersama. sudah sejauh apakah kita bisa disebut manusia-yang katanya makhluk paling sempurna? atau jangan-jangan kita masih kalah mulia dibandingkan dengan hewan atau makhluk Tuhan yang lain?

maafkan aku ya Allah jika apa yang aku pikirkan ini tidak benar. sungguh bukan berarti aku mengingkari (calon) titipanMu itu. aku hanya ingin manusia tahu bahwa dirinya itu lebih bobrok dari makhlukMu yang lain. aku berharap aku dan manusia yang lain mampu mengubah diri yang hina ini. ampuni aku Tuhan.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda