Minggu, 16 November 2008

keyakinan yang keliru

ada berapa banyak orang disekitar kita yang yakin adanya Tuhan, tapi ia tidak melakukan ajaran Tuhan?
ada berapa banyak pula orang yang yakin akan agamanya, tapi tidak bangga terhadap agamanya?
banyak orang disekitar kita yang seperti itu. mengatakan aku yakin (dalam hal apapun, bukan hanya agama, namun ia tidak sepenuh hati.
lho?
bagaimana cara mengukurnya?

ada sebuah cerita. ada sebuah sayembara untuk menyebrangi sungai amazone yang sangat terkenal dengan piranha pemakan dagingnya. bukan hanya menyebrang biasa, jembatannya terbuat dari seutas tali. bukan hanya itu, ia harus membawa sebuah tongkat dari besi.

tak ada orang yang mau mengikutinya. hingga sedikit lama setelah itu, ada seorang yang dengan yakinnya mengajukan diri. ia, seorang bapak separuh baya yang sangat berani. semua orang keheranan melihat keberaniannya. semua meneriaki dan memberi tepukan tangan untuknya.

ia mulai beraksi. menyeberangi sungai terlebar didunia itu. angin, keseimbangan, tali yang tipis, dll membuatnya semakin tertantang. beberapa kali ia sedikit goyah dan oleng, tapi ia kembali seimbang setelah itu.

semua orang memandanginya dengan tegang. sesekali, ketika ia berhasil melewati ketegangan, penonton berteriak sambil bertepuk tangan, mengelu-elukan sang pemberani.

hingga sampai tibalah ia di ujung sungai dengan selamat. semua orang kagum padanya. semua orang menyanjungnya.
mereka pun memberi ucapan selamat pada si pemenang.

namun ada beberapa orang yang masih meragukan keberaniannya, dan menginginkan ia menyebrangi sungai kembali, sekedar membuktikan bahwa apa yang telahia lakukan itu bukan hanya kebetulan belaka, atau sekedar keberuntungan.

ia lalu menjawab dengan keyakinan, "aku bisa menyebrangi sungai ini kembali. apa anda percaya?". serentak, semua orang menjawab, mereka percaya. mereka percaya dan yakin dengan kehandalan dan keberaniannya berjalan diatas seutas tali di atas sungai amazone dengan membawa beban.

lalu ia melanjutkan, "jika kalian percaya, maka siapa diantara kalian yang mau aku gendong untuk menyebrangi sungai ini". semua orang tertunduk diam. tidak ada yang berani berkata-kata. tidak ada satu pun yang mau mengikuti si pemenang.
begitu agak lama, hingga ada seorang anak kecil mengajukan diri untuk digendong bapak itu menyebrangi sungai amazone.

itulah kita. kita hanya berani berkata-kata, tanpa ada bukti nyata. inilah keyakinan yang keliru. jika kita memang meyakini sesuatu, ya kita harus melakukan sesuatu itu. jika kita berani bermimpi,maka kita harus berani mewujudkannya.

sudah terlalu banyak pengecut didunia ini. jangan menambah daftar orangtolol yang dengan mudahnya menjadikan dirinya pengecut.

mari kita menjadi future fighter. bergabunglah dikomunitas orang-orang yang berani berjuang demi masa depan mereka.

Label:

2 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

Setuju...
Jaman sekarang, banyak orang cuman koar2, kacang (kakean cangkem).

Banyak orang bermimpi karena Pak Mario Teguh bilang orang yang berani sukses itu orang yang berani mimpi.

Tapi sayangnya, orang-orang beraninya mimpi dan menunggu mimpi itu terwujud oleh takdir.

Banyak orang ngomong A, B, C, tapi giliran dibutuhkan kerja aktual, bangun pagi aja enggan.

Aku termasuk wong sing koyok ngono gak yo...???

Kamis, November 20, 2008 3:13:00 AM  
Anonymous Anonim mengatakan...

Setuju...

Banyak orang yang berani bermimpi, bercita-cita.

Seorang motivator, Pak Mario Teguh pernah ngomong bahwa orang yang sukses itu adalah orang yang berani mimpi.

Dhani-nya Dewa juga pernah ngomong bahwa kalo punya cita-cita yang tinggi sekalian, karena suatu saat cita-cita itu akan terwujud.

Banyak orang termotivasi. Termasuk aku.

Tapi setelah didengar-dengarkan, kok kayaknya ada yang nggak beres. Orang mimpi cuman mimpi tok. Berharap setelah bangun semua mimpi & cita-cita itu nduk ngarep moto.

Kebanyakan berharap mimpi & cita-citanya bisa terwujud. Oleh Takdir...

Kamis, November 20, 2008 3:19:00 AM  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda