rumah apung
Tadabbur Alam day 3: “rumah Apung”
Kamis 19 juni 2008
Pukul 3 pagi WITA sampai di pelabuhan Gilimanuk, bali. Sekarang kami berlanjut lagi ke pelabuhan padang bai bali menuju ke lombok.
Sampai di padangbai pukul 9 pagi. Kita sarapan sambil mencari dulu warung muslim. Tahu sendiri kan? Di bali kita masih ragu ke-halal-annya.
Berangkat dari pelabuhan padang bai pukul 10 pagi.
Kami berkenalan dengan salah satu turis dari Holland. Namanya Jacko. Bahasa inggrisnya masih agak susah dimengerti (ato aku yang ga ngerti ya?hehehe :P)
Sampai di pelabuhan Lembar, Lombok pukul 3 sore. Aduh, baru kali ini aku mengerti kata “mabuk laut”. Gila. Padahal, hari senin, sehari sebelum berangkat jalan-jalan aku naik galleon di Tunjungan Plasa. Maksudnya latihan dulu gitu. Eh ternyata mabuk laut juga. Kepala pusing, perut terasa dikocok-2. mual.
Sialan, si sopir itu ternyata menipu kami. Dari lembar ke terminal mataram, kami sudah deal per orang 10000, jadi kena 20000 untuk aku dan mas tofik. Eh ga tahunya di jalan kami di oper ma sopir lain. Kirain ga bayar lagi, ternyata sampai di terminal Sweta. Kami di pungut lagi. Ah, daripada berduel (padahal ga berani, ayo ngaku….!) mending kasih daaaaah. Kita kan lagi di pulaunya orang lain.
Sampai di terminal Sweta (mataram) jam 4 sore.
Kami lanjut perjalanan menuju ke Pancor, selong, di rumah om-ku.
Sampai disana jam 5 sore WITA.
Informasi perjalanan:
Tiket penyebrangan ketapang – gilimanuk 6000. waktu, kapanpun asal ada kapal.
Angkutan gilimanuk – padangbai 35000,. Tapi sebenarnya di bali dan lombok itu tidak ada harga standar, jadi kita bisa tawar-menawar dulu. So, pandai-pandailah menawar.
Penyebrangan padangbai-lembar 28000.
Angkutan lembar – mataram 10000
Mataram – pancor 10000
Sekali lagi, menawarlah
Kamis 19 juni 2008
Pukul 3 pagi WITA sampai di pelabuhan Gilimanuk, bali. Sekarang kami berlanjut lagi ke pelabuhan padang bai bali menuju ke lombok.
Sampai di padangbai pukul 9 pagi. Kita sarapan sambil mencari dulu warung muslim. Tahu sendiri kan? Di bali kita masih ragu ke-halal-annya.
Berangkat dari pelabuhan padang bai pukul 10 pagi.
Kami berkenalan dengan salah satu turis dari Holland. Namanya Jacko. Bahasa inggrisnya masih agak susah dimengerti (ato aku yang ga ngerti ya?hehehe :P)
Sampai di pelabuhan Lembar, Lombok pukul 3 sore. Aduh, baru kali ini aku mengerti kata “mabuk laut”. Gila. Padahal, hari senin, sehari sebelum berangkat jalan-jalan aku naik galleon di Tunjungan Plasa. Maksudnya latihan dulu gitu. Eh ternyata mabuk laut juga. Kepala pusing, perut terasa dikocok-2. mual.
Sialan, si sopir itu ternyata menipu kami. Dari lembar ke terminal mataram, kami sudah deal per orang 10000, jadi kena 20000 untuk aku dan mas tofik. Eh ga tahunya di jalan kami di oper ma sopir lain. Kirain ga bayar lagi, ternyata sampai di terminal Sweta. Kami di pungut lagi. Ah, daripada berduel (padahal ga berani, ayo ngaku….!) mending kasih daaaaah. Kita kan lagi di pulaunya orang lain.
Sampai di terminal Sweta (mataram) jam 4 sore.
Kami lanjut perjalanan menuju ke Pancor, selong, di rumah om-ku.
Sampai disana jam 5 sore WITA.
Informasi perjalanan:
Tiket penyebrangan ketapang – gilimanuk 6000. waktu, kapanpun asal ada kapal.
Angkutan gilimanuk – padangbai 35000,. Tapi sebenarnya di bali dan lombok itu tidak ada harga standar, jadi kita bisa tawar-menawar dulu. So, pandai-pandailah menawar.
Penyebrangan padangbai-lembar 28000.
Angkutan lembar – mataram 10000
Mataram – pancor 10000
Sekali lagi, menawarlah
Label: pariwisata
1 Komentar:
wah infonya berguna nih...
makasih sharing nya boss
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda