Senin, 12 Mei 2008

malu

kemaren ada ust Abu Bakar Baasyir kasih pengajian di masjid depan rumahku. rame banget. ga nyangka ustad se-kaliber dia mau bersedia datang di daerah sekumuh, sekecil rumahku.

melihat beliau merasa diri ini ga ada apa-2nya. perjuangannya memperjuangkan islam begitu getolnya. aku merasa apa yang aku lakukan saat ini sangat juuuuuuuuuaaaaaaaaauh dari kurang.

juga melihat seorang tambal ban dibawah jembatan gubeng. berpotongan rambut cepak dan menggendong seorang anak. ketika banku kempes disana, dia menaruh anaknya di bangku tempat duduk pelanggannya.
dan..............
siapa sangka ternyata si penambal ban adalah seorang wanita.

orang2 seperti mereka, secara terlihat ataupun tidak, adalah pejuang2 tangguh. orang-2 yang selalu menyadarkan aku betapa kecilnya diriku. kosong, apa yang selama ini aku lakukan. orang-orang yang selalu membuatku merasa harus "berbuat" sesuatu untuk bumi ini, kehidupan ini.

mungkin, bagi sebagian orang, apa yang dilakukan oleh ibu penambal ban adalah profesi yang hina. kecil. kotor.
namun siapa yang tahu bahwa dari tenaganya mengangkat motor ketika membetulkan posisi motor, dan tangan kotornya ketika memegang oli, bisa memberi kehidupan bagi si anak kecil yang masih belum mampu berdiri sendiri dengan tegap? dari tiap tetesan keringatnya, ia membeli susu dan bubur untuk sang buah hati.

sohib, ayo bergerak!! buat karya setinggi mungkin bagi kehidupan ini.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda