Jumat, 22 Februari 2008

kenapa ALAM?


alam kita indah ya!!!




Kalo kita melihat fenomena saat ini, sangat menyedihkan ya! Betapa tidak, ayo kita cermati satu-2:
• dulu penyakit masih sekitar flu, demam, batuk yang paling-2 minum temulawak atau dikerokin saja udah sembuh. Tapi sekarang macam-2. ada halima en satu (namanya tetanggaku jadi nama penyakit), HIV AIDS, dll yang selalu meminum (kalo dah bosan dg kata “memakan”) korban tiap saat.
• Dulu orang punya anak sampai kesebelasan, tapi skr banyak sekali yang infertilitas (sapa yang salah hayo? istri/suami?)
• Dulu orang itu umurnya bisa sampai 90an atau bahkan ratusan, tapi skr umur 60an aja sudah koid
• Ibu-2 dulu menopose umur 60-70an tapi skr umur 40an saja sdh ada yg menopose
• Dll

Ah duniaku ada apa gerangan dg dirimu? Apa kau sdh bosan hidup bersama kami-manusia?.
Nalarku mulai menyerangku dengan sejuta ajakan utk berpikir. Aku mulai bermain dengan otakku. Sebuah penyakit ada krn ada yang masuk dalam tubuh kita, bener ga?. Nah yang masuk ke tubuh kita itu kan makanan, minuman dan udara. Lalu coba kita bandingkan 3 hal itu antara dulu dan skr!.
• makanan dulu sangat steril. Tak ada bahan pengawet, pewarna, dll yang bisa merusak organ tubuh kita. Coba lihat skr, sayur dan buah yang seharusnya menjadi sumber gizi sudah tercampur dg pestisida yg bisa meracuni tubuh (makanya cari sayur itu harus cari yg bolong-2. coz yg bolong itu dah lolos sensor oleh makhluk Tuhan paling seksi yakni cacing). Aku pernah makan bakso dengan saus merah merona bagai bibir bidadari surga (emang pernah lht?ngaco!). habis gitu aku e’o (beol), eh ternyata warnanya tetap aja kuning. Trus yang merah tadi dmn? Usut demi usut eh ternyata ia jatuh cinta ma ususku sejak pertama kali bertemu dan ga mau keluar (gila ga sih?).
• air minum saat ini kayak air sisa mandi nenek moyang kita jaman dulu. Apalagi bagi kamu-2 (termasuk aq sih….) yang suka ma yg namanya soft drink, tyt tu minuman berbahan dasar larutan untuk pembersih mobil dan atau porselin (apa maksudnya, biar organ pencernaan kita juga ikut bersih gitu ya?auh ah gelap)
• udara dulu bersih banget jeh! Ga ada polusi dari pabrik, mobil, motor, termasuk juga dari “Bledoex Maboer”ku sih. Padahal udara tuh selalu kita hirup tiap saat loh.

Buruknya udara inilah yang sekiranya menjadi penyebab utama dari itu semua. Bayangkan, kita makan Cuma 3x sehari, minum Cuma 8 gelas sehari, tapi bernapas? Apa Cuma sejam sekali atau 3x sehari sebelum makan (kayak minum obat gitu?). tiap saat udara kotor itu meracuni tubuh kita. Menggerogoti setiap “bidang empuk” dalam organ tubuh kita. Masuk dalam system saraf, aliran darah kita dg cepat (karena memang udara itu sangat cepat geraknya dibanding benda solid, atau cair) dan lalu merusak setiap organ yang dilaluinya. Hebat kan!!
Untuk itulah aku sependapat dg dokter asal singapura yang menyarankan temanku yang sakit (dan sudah berobat kemana-mana, tapi tak sembuh jua) untuk tinggal didaerah pegunungan atau pesisir pantai selama penyembuhan. Anehnya, dokter itu ga ngasih resep obat sama sekali. Sial. Itu kata temanku. Jauh-2 ke singapura, eh Cuma disuruh renang di villa.
Alhasil dalam beberapa waktu temanku sudah sembuh total.
Keren ya keajaiban alam ini? Tak berhenti aku takjub. Itulah kenapa aku dan beberapa teman (terutama teman STM) suka sekali mendaki gunung, atau Cuma sekedar kemping di gunung. Seringnya sih di penanggungan, welirang, coban rondo, Cuban Talun (nih tempat paling dingin), dlundung, trawas, pacet, wonosalam, kake Bodo, dll aku dah lupa.
Cuma akhir-2 ini aku juarang buanget kesana. Terakhir aku kemping sama Tomi en Ferdi, teman-2 baikku dari palembang. Kangeee…………….eeeen!!!!
Alam, tunggu aku ya!! aku kangen sama kamu. Dah lama kita ga tidur bareng. I miss u so much :,( I’ll be there soon, immediately!

Teman-teman, pergilah ke alam! Karena jiwa kita pun butuh “suplemen” seperti tubuh kita yang membutuhkan makanan dan minuman. Jagalah alam kita. Dialah yang menjaga keseimbangan hidup kita. Punya rencana kemana?

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda