visualisasi Tuhan (part 1)
Sekiranya benar jika ada orang yang mengatakan bahwa kita adalah makhluk yang percaya adanya Tuhan. Setiap orang didunia ini percaya akan adanya Tuhan. Mencari Tuhan adalah sesuatu yang sudah lama dilakukan oleh manusia didunia ini bahkan jauh sebelum masa kita sekalipun.
Mungkin masih terngiang dibenak kita bagaimana guru ngaji kita pernah bercerita tentang pencarian Nabi Musa terhadap Tuhannya. Ia (Nabi Musa) tak percaya bahwa sapi betina adalah Tuhan manusia. Meski mengalami perang batin yang sedemikian dahsyatnya, namun ia tetap percaya bahwa Tuhan itu ada, dan itu bukan sapi betina seperti yang disembah oleh kaum yahudi saat itu. Sama bergejolaknya seperti Nabi Musa, Nabi Ibrahim pun tak percaya bahwa patung-patung buatan ayahnya yang disembah oleh Namrud dan kaumnya adalah Tuhan sebenarnya.
Memang, mencari Tuhan adalah fitrah manusia. Tak bisa dipungkiri, setiap kita pasti merasakan apa yang disebut dengan pengalaman spiritual dalam mencari Tuhan. Ada yang menemukan Tuhan ketika ia berhutang. Ada yang menemukan Tuhan selepas ia dilanda bencana. Ada pula yang menemukan Tuhan dengan berkelana seperti film bertajuk pengembara Tuhan yang diperankan oleh Deddy Mizwar beberapa tahun yang lalu ketika kita masih kecil.
Omong kosong, jika ada yang tidak percaya adanya Tuhan. Firaun pun, sebelum ia tewas tenggelam dilaut merah, akhirnya percaya akan ajaran nabi Musa. Juga ratu Rusia. Semua orang tahu, Rusia adalah Negara komunis-sosialis yang sangat tidak percaya adanya Tuhan. Ia pun mengucapkan kebesaran Tuhan seraya takjub, dalam acara pertunjukan atraksi pesawat tempur dinegaranya. Nenek moyang kita yang beralirankan animisme dan dinamisme pun percaya adanya Dzat ghoib yang menguasai manusia, meski apa yang mereka lakukan kita anggap salah.
Lalu bagaimana dengan pengalaman spiritual kaum yang mengaku seniman atau desainer dalam mencari Tuhannya?
Mungkin masih terngiang dibenak kita bagaimana guru ngaji kita pernah bercerita tentang pencarian Nabi Musa terhadap Tuhannya. Ia (Nabi Musa) tak percaya bahwa sapi betina adalah Tuhan manusia. Meski mengalami perang batin yang sedemikian dahsyatnya, namun ia tetap percaya bahwa Tuhan itu ada, dan itu bukan sapi betina seperti yang disembah oleh kaum yahudi saat itu. Sama bergejolaknya seperti Nabi Musa, Nabi Ibrahim pun tak percaya bahwa patung-patung buatan ayahnya yang disembah oleh Namrud dan kaumnya adalah Tuhan sebenarnya.
Memang, mencari Tuhan adalah fitrah manusia. Tak bisa dipungkiri, setiap kita pasti merasakan apa yang disebut dengan pengalaman spiritual dalam mencari Tuhan. Ada yang menemukan Tuhan ketika ia berhutang. Ada yang menemukan Tuhan selepas ia dilanda bencana. Ada pula yang menemukan Tuhan dengan berkelana seperti film bertajuk pengembara Tuhan yang diperankan oleh Deddy Mizwar beberapa tahun yang lalu ketika kita masih kecil.
Omong kosong, jika ada yang tidak percaya adanya Tuhan. Firaun pun, sebelum ia tewas tenggelam dilaut merah, akhirnya percaya akan ajaran nabi Musa. Juga ratu Rusia. Semua orang tahu, Rusia adalah Negara komunis-sosialis yang sangat tidak percaya adanya Tuhan. Ia pun mengucapkan kebesaran Tuhan seraya takjub, dalam acara pertunjukan atraksi pesawat tempur dinegaranya. Nenek moyang kita yang beralirankan animisme dan dinamisme pun percaya adanya Dzat ghoib yang menguasai manusia, meski apa yang mereka lakukan kita anggap salah.
Lalu bagaimana dengan pengalaman spiritual kaum yang mengaku seniman atau desainer dalam mencari Tuhannya?
Label: merenung seorang diri
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda