Jumat, 20 Maret 2009

penyakit iseng

dalam kesibukan ini aku merasakan banyak hal baru datang padaku. merasakan kerja lebih dari 16 jam sehari membuatku merasa lelah namun puas.

ayah, aku telah buktikan omonganmu. kamu dulu pernah bilang kalo orang kerja itu jangan samapi terkena matahari. dan anakmu ini telah melakukannya. aku kerja dari jam 6 pagi hingga jam 10 malam ayah.
dan jika malam itu aku merasakan capek, aku selalu berdoa untukmu. bukankah katamu, doa orang yang kecapekan itu akan didengar oleh Allah. bukankah Allah telah berjanji bahwa doa anak sholeh nanti akan menjadi amalanmu meski kau telah tiada.

ayah, aku cinta padamu.


dengan kesibukan ini pula aku merasa telah berdosa pada Allah karena telah menggunakan "badan" milikNya, tanpa pernah aku rawat. beberapa waktu lalu aku terkena sakit tenggorokan gara-2 mengajar di aula besar tanpa mic, dan itu dari pagi hingga malam. suaraku pun hilang. aku ke dokter, eh ternyata malah mal praktek. aku diberi obat yang salah. setelah minum obat dari dokter utk pertama kalinya, langsung tumbuh satu bisul dikakiku.
aku kaget, kirain cacar. gila aja.aku kan dah pernah cacar.
kuatirku beralasan, pasalnya tetangga depan rumah juga lagi cacar.

malam minum obat lagi eh malah tumbuh banyak tuh bisul. kau periksakan lagi ke dokter itu. eh katanya salah obat. ya udah, obatnya diganti. setelah obatnya habis, eh ternyata tumbuh satu bisul. dan semakin hari semakin membesar.
gila, gara2 satu bisul dikaki itu, rasa-2nya tubuh ini mati kaku. seluruh badanku linu. pegal-pegal. persis kayak iklannya karol superpil. seminggu aku lumpuh dibuatnya.

arrrrgh.

satu bisul yang berarti sejuta peringatan dari Allah, bahwasanya kalo pinjam barang itu ya harus dirawat (kan badanku ini miliknya Allah). bisul itu juga berarti bahwa tak perlu susah bagi Allah untuk melenyapkan HambaNya, cukup dikirim satu benda kecil bernama "bisul". udah deh pokoknya hanya ditangan Allah-lah nyawa kita berada.
taubat yukkkk.....!!!

masih tentang dokter yang salah obat itu.
aku datang untuk yang ketiga kalinya demi menanyakan nasib satu benjulan itu.
eh dengan tatapan mata yang jijik (seolah-olah aku ini penyakit menular), ia menatapku dari jarak yang jauh. dokter itu memang seperti itu. dulu aku pernah melaporkannya karena setiap pasiennya datang kesanag, tak pernah diperiksa denyut jantungnya, nadinya, atau apapun. jangankan berharap disuntik, memegang pasiennya aja ia tak mau. hanya ditanya kenapa, suruh buka mulut, dari jauh ia mengarahkan lampu senternya ke mulut, menulis resep, sudah.

tapi apa yang ia lakukan saat ini sangat keterlaluan. selain tidak mau bertanggung jawab atas bisul itu, dengan seenaknya ia menghakimi aku kena diabetes. shit. kalo ga tahu apa-2 jangan langsung judge gitu dong.
kalo ga mau meriksa pasien, kalo jijik sama penyakit, ya ga usah jadi dokter.

oya....dokter itu ga lain ga bukan adalah dokternya medical center ITS. heh bu, jangan mentang-2 kami gratis disana, lalu kamu bisa seenaknya saja. toh kamu juga dibayar pakai duit SPP kami.

arrrrgh.

hari jumat ini, aku sengaja ga mengisi jadwalku. aku mau ke dokter bedah. katanya cuma bisul biasa aja kok. tapi belum waktunya keluar udah keluar. aku jadi inget beberapa waktu lalu aku pake jeans, dan akhirnya bisul kepencet. pecah deh. nah....itu baru diagnosa yang bagus. aku pun membenarkannya. aku disuntik (ah, udah lama ga suntik, jadinya terasa banget. hahaha). dan ga butuh waktu lama, pegel dan linu-ku udah hilang. trus habis minum obat dari dokter itu pecahlah sudah bisulku.
hahahahaha.


itulah kawan. jangan remehkan benda kecil itu. sumpah. sakit banget. aku pun pernah sampai seminggu ga masuk kuliah gara-2 bisul itu. hahaha. gmn mau masuk, ngangkat kaki aja ga bisa. semuanya kaku.

ya Allah ampuni aku.

Label:

1 Komentar:

Anonymous andri mengatakan...

membaca kalimat pertama hingga kalimat "ayah, aku cinta padamu." saya teringat sama bapakku.

sedari SD kelas 1 hingga beliau mangkat, saya duduk di peringkat 1,2,3 di kelas. tidak satu pujian pun saya terima dari bapak baik berkaitan peringkat itu maupun achievement yg lain.

kecewa...??? tidak sama sekali. karena saya sudah terbiasa hidup tanpa pujian, meski dari orang yang saya banggakan.

malah beliau pernah berkata:
"Bapak sama sekali nggak mau anak bapak itu pinter, bapak cuman pingin melihat anak bapak menjadi orang yang mengerti."

untaian kalimat itu tanpa arti ketika saya mendengarnya di usia 8 tahun, kurang lebih kelas 2 SD. tapi kalimat itu ternyata mantra yang ampuh untuk mengubah pola pikir saya dari hari ke hari, meski saya harus rela di bilang bodoh oleh orang2 yg ada di dekat saya.

terutama ketika saya telah berada di dunia industri.

memang banyak orang pinter di sekitar saya. banyak sekali. sehingga dengan ikhlas minteri orang lain untuk kepentingannya sendiri.

saat inipun kerja saya terlindung dari matahari. bukan karena ada di dalam gedung, mobil atau di basement, tapi memang jam operasional saya adalah jam2 dimana matahari sedang bekerja di atas langit. pulang udah gelap... mungkin ke-workaholic-an saya ini yg selalu dimanfaatkan orang lain untuk menjalankan bisnis mereka. tapi apapun tujuan mereka, tujuan saya tetep, mengabdi pada-Mu ya Alloh....insya Alloh...

semoga pengabdian ini tidak sia2...

Sabtu, April 04, 2009 12:05:00 AM  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda