Rabu, 23 Januari 2008

Mengatasi ketakutan ala Pak Karno



Waktu itu aku liqa di rumah mas Adit. Ust Sigit bercerita sedikit tentang Pak Karno.
Waktu itu Pak Karno sedang mengikuti konferensi dunia. Lupa tuh, konferensi apa. Yang jelas, sebuah konferensi yang dihadiri oleh seluruh pimpinan Negara yang ada di dunia ini.

Tibalah saat dimana Pak Karno harus bicara di depan. Katanya, pada saat itu Pak Karno sangat tegang. Beribu ketakutan menyerangnya. Wajarlah….!. didepannya berkumpul ribuan orang penting dunia.

Ia lalu berjalan mendekati presiden Amrik, kalo ga salah John F. Kennedy. (bener ga ya? lupa aku. Wis pokok’e presiden Amrik lah!). Pak Karno mendekatkan mulutnya ke telinga sang presiden. Rupanya, Pak Karno sedang membisikkan sesuatu ke Presiden Amrik itu. Dan, presiden itu menunduk-nundukkan kepalanya, seperti mengisyaratkan kalo dia mengerti apa yang di katakan Pak Karno. Semua orang yang ada disana kagum keheranan demi melihat Pak Karno yang mampu membuat presiden Amrik menunduk-nunduk mendengar bisikannya.

Lalu Pak Karno berbicara dengan gagah dan lantangnya di depan publik. Tak elak, pidato Pak Karno tadi mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah oleh audience saat itu. Tak sedikit bahkan yang memberi standing Applouse. Sebuah pidato yang sangat mempesona.

Lalu setelah beliau berpidato, seseorang dari Indonesia bertanya apa yang telah beliau bisikkan ke Presiden Amrik tadi.

Coba tebak, apa yang di bisikkan?

Semua anggota liqa pun menebak-nebak apa itu. Aku jawab, mungkin urusan kenegaraan. Jawaban teman yang lain pun masih seputar itu.
Mengagetkan, ternyata yang di bisikkan oleh Pak Karno adalah,

“pak presiden, bagaimana kalau malam ini saya traktir anda makan malam?”

Arggggh, aku tertipu. Tapi masuk akal juga ya!!!. Pembicaraan ringan yang bisa memberi efek yang besar.

Anganku pun melayang, suatu saat, andai kata aku disuruh berpidato di depan banyak orang penting di kampusku, seperti Rektor, dan seluruh kabinetnya, senat kampus, senat mahasiswa, semua kahima, dll. Aku akan jalan mendekati pak Rektor, lalu aku akan berbisik, “pak, nanti aku traktir makan yuk”.

Semoga anggukan yang aku dapatkan =(.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda