Sabtu, 31 Mei 2008

dirgahayu Suroboyoku



sebagai mantan calon cak yang baik, ga mau ketinggalan ma calon cak ato mantan cak, aku mau ucapin "met ultah yang ke 715 buat suroboyoku" semoga semakin jaya, berkualitas dan semakin sedikit orang jahat disini.

orang jahat?apa maksudnya? baru aja aku pulang dari nonton konser padi di pesta ultahnya sby, eh ga tahunya kameraku ludes dicopet orang. padahal tu kamera pinjam teman. adit namanya. duh maaf ya teman, sungguh aku tak sengaja. tenang, insya Allah aku akan bertanggung jawab, aku akan ganti.

ough, ternyata masih ada saja manusia laknat didunia ini, sementara disana banyak sekali orang-2 yang berjuang untuk hidup, bersusah payah mencari uang (halal tentunya), eh ada aja orang yang dengan mudahnya mencuri barang milik orang lain.

ini adalah pelajaran bagiku. tadi, rencananya aku pingin melepas penat dengan sejenak mencari hiburan. konser adalah salah satu kesenanganku, apalagi menghadirkan bntang tamu yang aku suka seperti padi, ada band. aku pingin melupakan semua tugas dan tanggung jawabku sebagai seorang ketua ini, itu, pengurus ini, itu, tugas ini, itu, dll. aku sempat melupakan Allah. aku terhanyut dalam nada yang penyanyi mainkan. tak terasa tubuh ini pun berjoged-2.
ya Allah ampuni aku. lalu sekejap itu pula, kamera dikantongku ludes entah kemana.
ya Allah ampuni hambaMu yang bergelimang dosa ini. ampuni hambaMu yang melupakanMu ini. ya Allah, andai ini ujian, kuatkan hatiku, andai ini murkaMu, maka maafkan aku, maafkan pencuri itu. sungguh ia hanyalah orang beruntung yang mampu mengingatkan aku lagi padaMu.

kembali lagi ke ultah sby. pesta HUT sby ini berakhir dengan perta kembang api yang digelar secara mewah. ga seperti biasanya, kembang api tahun ini, lebih lama, lebih variatif, en lebih hidup.
sby, i love u.aku, sebagai warga aslimu akan berusaha mengharumkan namamu.
oya, aku sempat iri ma padi yang akhirnya menjadi duta wisata sby. kamu kira aku ga pingin? arrrrrghhh. awas ya!!!lihat, aku juga pantas mendapatkannya.

Label:

Jumat, 30 Mei 2008

terbaik

tadi malam aku merenung. mencoba memahami arti "terbaik".

aku lihat rerumputan. ada yang mahal, ada yang murah. tentunya, yang mahal terlihat lebih bagus. aku lalu bertanya kenapa ia mau menjadi rumput yang bagus, padahal ia kan di injak-injak, oleh pemain bola misalnya. ternyata untuk menjadi rumput yang bagus, dia harus memiliki ketahanan utk diinjak-injak. menahan siapapun yang berdiri diatasnya. bagi rumput yang jelek, ia mungkin akan menyerah, lalu mati, gersang. rumput melakukan yang terbaik bagi siapapun yang ingin menikmati dirinya.

aku juga membayangkan seekor kuda. ada yang biasa dan ada yang luarbiasa. ternyata, kuda yang mahal adalah kuda yang handal, seperti tokoh kuda dalam film "the spirit: stallion of the cimaron" misalnya. ia tidak menyerah pada apapun. dia mencoba menahan siapapun yang duduk diatas pundaknya. dia berlari sekencang mungkin, melebihi yang kuda lain mampu mereka raih. dia berbuat yang terbaik bagi tuannya, juga berbuat yang terbaik bagi siapapun yang berurusan dengannya.

aku juga melirik burung yang sedang bertengger di sebelahku. aku masih bertanya, apa yang membuat burung dikatakan seekor burung yang terbaik? ternyata, ia harus mampu terbang lebih lama, lebih tinggi dan lebih jauh. capek memang. dikala teman-temannya berhenti karena kecapekan, dia masih terus berjuang untuk mencapai masterpiece-nya. sayapnya mungkin mengahantam awan-awan seperti pesawat yang tergoncang ketika menghantam awan. matanya pun mungkin pedih seperti mata kita ketika terkena asap rokok atau asap motor. tapi ia masih terus terbang. ia berbuat yang terbaik.

aku juga teringat akan dongeng ayahku tentang seorang petinju legendaris, Mohammad Ali yang selalu memenangkan pertandingannya. ia selalu bertahan dengan pukulan lawannya. ia terus menahan sampai beberapa ronde, hingga lawannya pun kecapekan memukul. lalu ia pun menyerang. ia mampu menjadi yang terbaik karena ia berbuat yang terbaik.

lalu, apa sih "terbaik" itu?

hasil renunganku, terbaik adalah sesuatu yang lebih dari semua yang ada.

sesuatu yang terbaik bukan datang dengan sendirinya, dengan tiba-2, tapi ini merupakan sebuah hadiah dari Tuhan atas apa yang kita lakukan diatas sunnahNya (hukum-Nya). dan kita melakukannya dengan sepenuh hati. selalu melakukannya dengan "lebih" dari yang orang lain lakukan. dengan yang "terbaik" dari yang kita bisa lakukan. ibarat, sampai harus meneteskan darah yang terakhir, itu boleh.


jadi teringat beberapa waktu lalu ketika membina adik-2 aulia. disana aku memberikan materi tentang "manajemen kompetisi".

kala itu aku bertanya, siapa diantara mereka yang bisa rangking 1 disekolahnya. tak ada yang berani menjawab. aku lanjtkan bertanya, siapa diantara teman-2 mereka yang mereka takutkan& mereka anggap sbg lawan yang paling berat. serentak mereka menjawab "Dio". dio adl anak keturunan jepang yang satu sekolah dengan mereka. secara fasilitas, dio sangat mendukung, mulai dari buku-2 bacaan, pelajaran, komputer, les ini itu, dll.

saat itu aku yakinkan ke mereka, mereka pasti bisa.
untuk bisa menyalip mobil yang kecepatannya 100km/jam yang sudah jauh didepan kita, maka kita harus melaju lebih dari kecepatan itu. bayangkan jika kecepatan kita sama, atau bahkan (mungkin) pelan! jangan pernah terpikir untuk menyalipnya.

untuk itu, aku minta mereka mendata si dio, berapa kecepatan belajarnya.
esoknya, adik-adik membawa datanya, tiap hari dio belajar sekian jam, buku -2 yang sudah dibaca dio adalah ini itu, dio juga les sekian jam, dio main tiap jam ini, dll, dll, dll.
wouw.....!!
itu adalah kecepatan dio. utk menyalipnya, maka mereka harus lebih cepat dari itu. si Maulida, adalah adik binaku yang tidak terima jika dio berada didepannya. cewek kecil yang satu ini, belajar dengan sungguh-2. kecepatannya melampaui kecepatan dio. dia belajar buku-2 yang (bahkan) belum diajarkan oleh gurunya.

alhasil, raportan semester lalu maulida mendapatkan rangking 1 disekolahnya (pararel).

itulah makna "terbaik" (menurutku). selalu berbuat lebih dari yang orang lain bisa lakukan. berbuat lebih dari apa yang kita terima. hasil akan mengikuti usaha kita. jika kita tidak berhasil atau tidak mendapatkan hasil, maka percayalah, itu akan menjadi "tabungan" keberhasilan kita yang akan di "rapel" untuk keberhasilan kita berikutnya.

so, tunggu apa lagi, ayo berbuat yang terbaik agar mendapatkan hasil yang terbaik!!!

see u at the top of success!!!

Sabtu, 24 Mei 2008

gHosty Friendship Award 2008

"the best ship of all is friendship". aku setuju. teman memang memiliki ruang tersendiri di hatiku. jadi teringat dakwah Nabi SAW. dia berjuang dengan ditemani oleh sahabat-sahabatnya.

jadi teringat apa yang dikatakan Kahlil Gibran. katanya, "teman adalah orang yang hidup di dimensi ruang dan waktu yang sama denganku".

berikut, dengan segala kerendahan hati, aku ingin mengucapkan TERIMA KASIH YANG SEBESAR-BESARNYA pada semua sahabat-2ku.

banyak sekali, namun maaf aku tidak bisa sebutkan satu-2. namun hingga hari ini, sabtu 24 mei 2008, aku ingin mengucapkan terima kasih pada beberapa teman yang memiliki arti yang sangat besar bagiku sejak awal tahun hingga detik ini, saat aku mengetik artikel ini.


pertama aku mau mengucapkan terima kasih pada teman baikku, Boni. yang udah banyak banget membantu aku. menjadi teman yang baik. bergurau dan merenung bersama. hanya lagu yang menyatukan kita. awal kali ketemu dia, kami sama-2 menyanyikan "heal the world"nya michael jackson. trus sekarang lebih akrab karena kami (ternyata) sama2 suka dangdut, dan terobsesi utk mendangdutkan semua aliran musik. go dangdut go! foto ini adalah aku dan dia lagi nyanyi dangdut dikelas dan joged ala duo singa. hehehe.



kedua buat cece ebong alias febrina yang dah banyak bantu. darinya aku belajar tentang kerukunan antar keluarga dan membuatku semakin cinta keluargaku. fotonya ada diatas. satu-2 cewe dalam group power ranger kami. power ranger yang satunya lagi sakit gigi, makanya ga ikut foto-2.

ketiga buat mbak ika. orang yang selalu "mengangkat" aku ketika aku "jatuh". sms-sms yang menggugah hatiku selalu aku simpan. ga akan aku hapus. pernah suatu kali, aku down banget, en ini akan mengancam pada runtuhnya Aulia (pembinaan anak-2 yatimku), namun ia-lah satu-satunya orang yang membantuku. ketika semua orang sudah menjauh pergi, dia justru datang padaku, menawarkan tangannya dan mengangkatku. sekarang aku lebih tegar dan besar berkatnya. sungguh tak akan pernah aku lupakan segala jasanya ini. orang ini sungguh sangat dermawan. hatinya mudah sekali terenyuh dengan yang namanya kemiskinan, ketiadaan, kebodohan, ketidakberdayaan.
perginya dia ke jakarta tanpa sepengetahuanku, membuatku merasa sangat kehilangan orang yang selalu bisa kuandalkan. orang yang selalu bisa menjadi tempatku menaruh keluh kesah akan sebuah perjuangan melawan kemiskinan, kebodohan. sungguh, suratnya di FSku mengagetkanku. tak pernah kusangka. dan sekarang (haruskah)aku berjuang sendirian?. :(

aku juga mau terima kasih buat wening yang juga menjadi "tempat sampah" curhatku. orang yang selalu menjadi pendengar yang baik. wening, kamu sangat berjasa bagiku.

juga aku mau terima kasih buat teman-2 Modes (moslem of desain), Ayos, burhan, Artika, dona. kalo kalian pengen tahu, kalian sangat berarti bagiku. aku berbuat ini supaya kalian tahu, betapa berat perjuangan islam ini. ayo berjuang. jangan anggap enteng dakwah. jangan cuma menunggu waktu. ayo berkarya.

dari Modes pulalah aku "bangun".
sepeninggal ayahku, aku sudah berjanji untuk menutup diriku, dari segala keaktifan dan kegiatan-kegiatan selain kul. aku mau bercengkerama bersama keluargaku saja. aku ingin menjadi manusia normal seperti teman-temanku yang pulang kul, kerjakan tugas, langsung pulang. itu saja. tapi berawal dari tawaran ayos untuk mengadakan buka bersama jamrud (agustus tahun lalu), naluri berjuang demi islamku yang sudah tertanam sejak dulu dari FUPPI, kembali lahir.

kata orang , lebih baik melahirkan anak saja dari pada membangunkan orang mati.susah memang. tapi kalian bisa.

dan dari sini pulalah aku bersama mereka mendirikan Aulia. sebuah kegiatan yang merupakan pintu pembuka bagi visiku untuk mendirikan sekolah gratis bagi anak-2 tak mampu dan yatim.
thanks teman, u re so worth 4 me. kalo kalian bersedia mendengar isi hatiku, tolong dengarkan lagunya Brothers yang berjudul "teruskan perjuangan".

aku juga pingin mengucapkan tengkyu sebanyak mungkin buat temanku yang satu ini. ronny namanya. anak sidoarjo yang lagi gawe di Bali. dialah selama ini yang menjadi penyokong danaku ketika aku membutuhkan. dia selalu menjadi donatur bagi setiap kegiatan yang aku adakan. kami teman baik berlima sejak STM: aku, huda, ronny, santos, en Wuri.
alhamdulillah, kami-para pejuang mimpi telah meraih apa yang kami impikan. huda telah menjadi bos besar di Astra Pusat di Jkrta (padahal belum lulus kuliah). Ronny juga, di Indonesia Power Bali. santos kerja di astra juga. wuri mewujudkan impiannya menjadi teknisi handal di panasonic, dan sering jalan-2 sama dian sastro (sialan lo, ga pernah ajak-2 kalo sama dian sastro). tinggal aku nih, yang masih terus berjuang demi mewujudkan impian untuk menjadi seorang guru, pengajar, atau apalah yang penting didunia pendidikan. doakan ya teman-2ku.


juga mau berterima kasih buat Bayu. orang yang selama ini selalu meminjami aku komputernya. beginilah nasib mahasiswa yang ga punya komputer. tapi bayu selalu menawarkan komputernya untukku. thank ya yu dah memudahkan urusan kulku. semoga Allah memudahkan urusanmu juga.











and gHosty Friendship award 2008 goes to.........



...............................



.............................





mbak Ika.


tanpa bermaksud meremehkan apa yang sudah teman-2 lain berikan, tapi,apa yang sudah mbak ika lakukan sangat berarti, besar banget bagiku. sungguh, sudah lama aku tidak merasakan kehilangan yang segitunya sejak aku kehilangan ayahku. dan hanya pada beberapa orang saja aku menaruh rasa itu. rasa yang mendalam ketika kehilangan seseorang.

tengkyu mbak atas segalanya.
thanks atas dukungan yang selalu kau berikan ketika aku lemah.
dukungan yang selalu dinantikan orang ketika ia berada dipuncak nyawanya.
sungguh aku ga akan pernah melupakan semua jasa-2mu. ingat adikmu disini.

kita adalah pejuang-2 kemiskinan dan kebodohan.
denganmu aku merasa perjalanan dan perjuangan ini tidak sendirian.
walaupun kamu ada disana, tapi doaku selalu menyertaimu.
kita bertemu di puncak kesuksesan.
tunggu aku bersama anak-anak aulia di sana.
kita akan reuni. bukan cuma di jakarta.
kalo perlu kita semua reuni di australia (seperti kata Arif), atau di Singapura (kayak kata Maulida).

kami merindukanmu sahabat, kakak.

Minggu, 18 Mei 2008

WISH



Berdoa yuk, demi kelancaran kehidupan kita. semoga Allah memudahkan urusan kita.

Jumat, 16 Mei 2008

Trans (catatan kecil, tak terlihat)

Bunda. Setiap orang memujimu. Setiap orang mengelu-elukanmu, dari seorang bakul kacang, hingga jajaran kepresidenan. Tak ada yang meragukan betapa hebatnya dirimu. Walau terlihat lemah, namun sesuatu dibalik dirimu yang oleh semua orang disebut “kasih sayang” mampu manjadi surya penerang bagi setiap kegelapan. Menjadi tali penarik di kala diri jatuh. Menjadi penegak ketika diri lemah.

Sabda Tuhan Sang Pencipta yang terangkum dalam ayat-ayat suci-Nya pun turut menyanjungmu sebagai manusia suci. Tak tanggung-tanggung, surga nan Indah memukau pun, Ia misbahkan di telapak kakimu.

Pun juga Sang Nabi. Lihatlah jawabannya atas pertanyaan umatnya tentang siapa yang pantas dihormati di dunia ini. Ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu. 3 lawan 1, mungkin sudah cukup menggambarkan betapa kau lebih hebat dari ayahku. Sebuah jawaban yang semula kuanggap aneh, namun akhirnya kutemukan juga kenapa.

Lagu-lagu bertajuk bunda selalu menjadi nyanyian wajib bagi orang-orang yang mengaku sebagai manusia pecinta bunda. Lantunannya selalu indah terdengar. Sepertinya sang maestro paham betul bahwa senandung ini bukanlah sekedar main-main. Ia sadar pada siapa lagu ini akan didedikasikan. Setiap syair, lirik, dan nada harus dipadu dengan apik. Dengar saja harmoni syair dalam deretan tangga nada yang berjudul “Bunda” yang dilantunkan oleh Melly, atau “Ibu” dari Iwan yang mengaku dirinya Fals, atau “Andai aku besar nanti” dari penyanyi cilik Sherina. Selalu nikmat untuk didengar.

Setiap orang menyanjungmu. Setiap orang memujimu. Pantas memang. Namun…bolehkah aku bertanya, “Ibu apakah engkau, ibuku?”.
Seorang ibu yang seharusnya disanjung dan dihormati, seorang ibu yang seharusnya padanya kita menaruh sujud kita yang ketiga setelah Tuhan dan Nabi.
Seharusnya.
Seharusnya.
Mengapa harus “seharusnya”? Ibuku seperti apa? Ada apa dengan ibuku? Kenapa semua orang menertawaiku atas ibuku? Tidak bolehkah kami saling memberi kasih? Ataukah urat syaraf tertawamu sudah rusak, sehingga tak mampu lagi kamu kendalikan?



Mama. Begitu aku memanggilmu. Bukan karena ikut-ikutan teman kecilku yang memanggil ibunya dengan sebutan mama, tapi aku suka memanggilnya mama. Lebih akrab.

Mama. Aku mengerti. Kini aku mengerti kenapa aku dimaki jadi-jadian. Meski sungguh, aku dilahirkan oleh seorang manusia, walau namanya tak pernah kukenal. Aku tahu, aku pernah dikandungnya, walau kasih sayangnya tak pernah kurasakan. Yang kuketahui hanya belaian mama, yang kukenang hanya sapaan kasih mama. Dan walau kini aku tahu mama tidak pernah mengandungku.

Tiap kusebut nama mamaku, setiap orang tertawa. Ingin sekali ku sumpat mulut mereka dengan sandal jepit bututku atau sisa popok bayi tetanggaku. Tak tahukah mereka akan penderitaan seorang wanita yang menjelang usia senja? Apa mereka juga tidak tahu rambutnya yang mulai memutih dan tulangnya yang mulai mengeropos itu dia relakan demi menghidupi seorang anak yang dititipkan oleh Tuhan padanya?

Aku akan terus mengenang masa kecilku yang getir. Penuh makian. Tertawa mencibir sinis. Teman-teman sekampung tak pernah mau mengajakku bermain bersama. Orang tua mereka juga memandangku penuh hina. Mereka mengatakan bahwa aku adalah badut parade yang tengah berjalan di tengah lalu lalang warga gang Turi. Wali kelasku di Sekolah Dasar kerap memandang mama dengan muka memerah menahan tawa.

Aku tak mengerti saat itu. Tapi mama tak pernah gentar. Mama tak pernah memaki dunia. “Dunia cuma belum mengerti kita. Itu saja. Bukan dunia yang bejat. Manusianya saja yang laknat”. Selalu begitu wejangannya ketika aku mengeluh padanya.

“Aku tahu itu, ma”. Aku tahu masih ada orang-orang baik di luar sana. Seperti pelanggan-pelanggan salon mama. Aku senang sekali melihat mama sibuk menggunting rambut pelanggan. Itu artinya, kami masih bisa makan nasi dan lauk tempe besok dan lusa. Itu juga berarti aku masih bisa membayar iuran sekolah bulan depan.

Masih perlu ditertawakankah, seseorang yang telah mengubah ibu-ibu biasa menjadi sosok wanita anggun yang cantik bak ratu kraton? Tak bisakah mereka menghargai tangan terampil mama? Atau hati mereka sudah keropos hingga tak mampu merasa?

Berkat mama aku tumbuh besar, walau bukan tanpa masalah. Perjalanan kami memang terjal. Hinaan, caci maki, sindiran, ejekan serasa seperti hujan batu yang menyirami.
Kehidupan bercintaku pun tak pernah mulus. Semua kekasihku meminta putus dariku setelah bertemu mama. Aku sedih. Bukan karena aku dibesarkan orang seperti mama. Tapi aku sedih karena mantan-mantan kekasihkku begitu sempit mamandang mama. Padahal aku sangat menyayangi mama.

Jika saja di malam dua puluh dua tahun yang lalu mama tak mendengar tangis lirih bayi di tempat sampah itu, maka mungkin aku tak akan pernah ada. Mungkin saja aku mati kelaparan dan kedinginan. Atau mungkin aku ditemukan oleh orang tua macam ibu Dave Pelzer di buku “a child called it”.

Namun aku tegarkan diriku. Biarlah pria-pria itu pergi jika mereka rasa mereka berdosa menikahi anak perempuan yang dibesarkan seorang waria yang nyata-nyata tak mungkin mengandung dan melahirkan seorang anak.

Waria memang hina. Namun, adakah yang lebih hina dari para wakil rakyat yng berkoar-koar mengatasnamakan “perjuangan demi rakyat” tapi di balik itu menggerogoti uang rakyat? Mungkin menjadi waria seperti mama, yang telah menyelamatkan nyawa dan merawat seorang anak, lebih baik daripada menjadi manusia laknat berdasi seperti mereka. Namun kenapa hinaan dan makian itu tertuju pada mamaku?

Mama tak perlu menangisi kisah cintaku. Bukan mama yang salah. Sungguh, kasih sayang mama sudah cukup bagiku. Sebagai oase atas kegersangan jiwaku. Simpan saja air mata mama untuk kesedihan yang lain. Toh sekarang aku menemukan Surya-ku, seorang pria yang ikhlas memberiku cinta dan menerimaku apa adanya.

Dia mencintaiku karena aku begini adanya. Bukan karena aku anak haram. Bukan pula karena kemolekan wajah yang kebetulan kumiliki. Lebih dari sekedar penerimaan, aku yakin inilah jawaban Tuhan atas doamu tiap malam. Inilah balasan Tuhan atas air mata mama yang selalu keluar setiap tembakan makian tertuju pada kami.

Mama, aku bahagia. Kuraih gelar sarjana dari usaha mama membuka salon. Aku juga bahagia, kuraih hidupku yang nyaris direnggut dari sosok bayiku oleh wanita yang mengandungku. Kuraih itu semua melalui tangan mama.

Mama, aku tahu mama bukan wanita. Aku juga tahu mama tak mau dianggap pria. Aku tahu mama tak pernah mutlak diterima para tetangga dan masyarakat. Aku tahu mama pun tersiksa. Bahkan di saat (seharusnya) mama bahagia karena putrimu ini menikah, mama tak sempat untuk merasakannya. Tuhan telah memanggilmu untuk menghadap-Nya.

Kala melihat tubuhmu yang terbujur kaku itu, kusadari betapa singkatnya waktu untuk membalas cintamu. Singkat sekali. Tapi mama, tersenyumlah. Hidupmu yang tak sempurna telah memberiku begitu banyak kesempatan untuk meraih kehidupan.

Satu kehidupan telah berakhir. Namun satu kahidupan baru saja tercipta. Dengan teladanmu mama, akan kurawat kehidupan yang telah dititipkan Tuhan melalui rahimku. Bersama Surya-ku, yang datang melalui do’a mama. Aku bahagia mama. Sungguh, aku bahagia. Aku mencintai mama yang waria, seperti semua orang mencintai mamanya yang wanita.

Tak ada gading yang tak retak. Mungkin itulah mamaku. Tak sempurna. Namun, jam yang rusak sekalipun akan menunjukkan dua waktu yang benar dalam satu hari, bukan? Mungkin semua orang mengira mama memang tak normal, namun, sementara orang-orang hanya mampu bicara, mama telah berbuat.

Tuhan, Engkau Maha Pemaaf. Jika memang apa yang dia lakukan selama ini salah, maafkanlah. Dia sekarang telah tiada, Tuhan. Mungkin disana, di alamnya, ia sendiri. Untuk itu, temani ia dengan cintaku dan cintaMu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.
Tuhan, Engkau Maha Tahu. Biar semua orang tidak menerima keadaannya, namun aku menjadi saksi bahwa mama adalah orang yang baik. Orang yang dengan segenap hati menjalankan amanahMu. Menyelamatkan makhluk ciptaanMu, aku.


-----------(selesai)------------
ide cerita : Astri (DKV '06).

Label:

Senin, 12 Mei 2008

perjalanan mencari Tuhan (selesai)

perjalananku berakhir pada sebuah kebanggaan diri bahwa aku pernah merasakan kegoyahan iman. dengan kegoyahan itu akhirnya aku mencari siapa Tuhanku.
sekarang aku mengenalnya, dan siap mengenalkan Ia pada dunia.

I love U God!!

Label:

malu

kemaren ada ust Abu Bakar Baasyir kasih pengajian di masjid depan rumahku. rame banget. ga nyangka ustad se-kaliber dia mau bersedia datang di daerah sekumuh, sekecil rumahku.

melihat beliau merasa diri ini ga ada apa-2nya. perjuangannya memperjuangkan islam begitu getolnya. aku merasa apa yang aku lakukan saat ini sangat juuuuuuuuuaaaaaaaaauh dari kurang.

juga melihat seorang tambal ban dibawah jembatan gubeng. berpotongan rambut cepak dan menggendong seorang anak. ketika banku kempes disana, dia menaruh anaknya di bangku tempat duduk pelanggannya.
dan..............
siapa sangka ternyata si penambal ban adalah seorang wanita.

orang2 seperti mereka, secara terlihat ataupun tidak, adalah pejuang2 tangguh. orang-2 yang selalu menyadarkan aku betapa kecilnya diriku. kosong, apa yang selama ini aku lakukan. orang-orang yang selalu membuatku merasa harus "berbuat" sesuatu untuk bumi ini, kehidupan ini.

mungkin, bagi sebagian orang, apa yang dilakukan oleh ibu penambal ban adalah profesi yang hina. kecil. kotor.
namun siapa yang tahu bahwa dari tenaganya mengangkat motor ketika membetulkan posisi motor, dan tangan kotornya ketika memegang oli, bisa memberi kehidupan bagi si anak kecil yang masih belum mampu berdiri sendiri dengan tegap? dari tiap tetesan keringatnya, ia membeli susu dan bubur untuk sang buah hati.

sohib, ayo bergerak!! buat karya setinggi mungkin bagi kehidupan ini.

Label:

Rabu, 07 Mei 2008

logo kenjeran

sebagai mantan calon cak Surabaya, aku merasa bertanggung jawab untuk memajukan kota tercintaku ini. selain menjadi guide bagi teman-2ku yang dari luar kota, aku mencoba untuk membuat logo buat kenjeran (bohong!sebenarnya buat tugas typografi to...hayo ojo mbujuk!).hehehe.
logo ini bisa diterapkan dipakaian, atau disouvenir-2 yang lain. asyik tho...?






udah..... ga usah terkagum-kagum gitu, langsung aja, kamu pilih yang mana?
hehehe

Label:

redesign logo PLN

before



after


logo ini memiliki arti:
kepercayaan yang teguh yang diwujudkan dalam saling memberi dan menerima antara perusahaan PLN dengan masyarakat, antara bawahan dan atasan, dll. ini digambarkan dalam gambar huruf L dan N yang saling berhubungan.

warna biru tua menandakan bahwa PLN siap untuk go internasional.

sedangkan warna oranye mencerminkan bahwa PLN adalah perusahaan yang dinamis, cepat tanggap, dan modern.

Label: