Senin, 25 Februari 2008

Pulau kecil? so what gitu lo!!



Kebayang ga, betapa besar negeri kita ini?. Kita mungkin selama ini Cuma tau tempat kita berada saja, surabaya misalnya. Atau parahnya lagi, kita Cuma tau kos kita aja!!.
Coba bayangkan, kita ini memiliki 17 ribu pulau lebih. WOI..... sadar men angka 17 ribu tuh banyak banget!!!!. Kalo ga percaya, mau ga sebutin angka 1 sampai 17 ribu? Butuh berapa waktu kita untuk menyebutnya? Lalu, dah berapa pulau yang kita kunjungi? Paling-2 Cuma jawa, bali.
Trus, tau ga 9634 pulau belum bernama? Dan 12000 belum berpenduduk. Artinya, itu buanyak buanget men.
Kita seringkali merasa miskin dan tak punya apa-2. Kali ini aku pingin kita semua sadar kalo negeri kita itu SANGAT KAYA. All we have to do is, ”MEMANFAATKANNYA”. Simpel kan?
Ya, inilah, sistem pendidikan kita tidak pernah mengenalkan bagaimana caranya agar kita bisa memanfaatkannya dengan baik. Kita Cuma dikenalkan kalo indonesia itu dari sabang sampai merauke. Itu aja. Titik. Ironis memang. Sebenarnya dari pulau-2 itu kita bisa mendayagunakannya menjadi bermacam-2 manfaat, seperti pemanfaatan sumberdaya alam yang ada disana(minyak, gas bumi, mineral, dll), pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan, dll. Semuanya bisa menghasilkan duit men. So, buat apa menganggur?, manfaatkan tuh pulau-pulau yang belum terjamah itu.

Kali ini aku ingin share, kalo ternyata, pulau-pulau kecil itu memang HARUS di manfaatkan, selain hal-2 diatas, terlebih penting lagi adalah demi KEUTUHAN NKRI. Jika pulau-2 itu hilang, maka batas wilayah kita semakin sempit. Bisa bayangin ya?
Percaya ga, selama ini pulau-2 itu sengaja dan atau tidak sengaja telah dihilangkan.

Secara tidak sengaja artinya, dengan naiknya suhu bumi, maka es di kutub mencair, sehingga permukaan air laut menjadi naik, dan ini berarti, pulau-2 itu bisa berpotensi untuk hilang tertutup air laut.
Lalu, yang membuat shock adalah, pulau-2 itu secara sengaja telah dihilangkan. Pasir-2 yang ada disana sengaja dikeruk dan dijual ke negara lain. Bayangin, dengan kita mengeruk pasir disana, berarti kita telah ”merobohkan” negara sendiri dan ”membangun” negara lain.
Mungkin pada saat dijual itu, kita mendapatkan banyak uang, tapi itu sebenarnya tidak sebanding dengan keutuhan negara kita. Lalu pemerintah pun mulai beraksi dengan mereklamasi pulau itu. Tapi tahu ga sih, harga yang harus dibayar untuk reklamasi itu, malah juauh lebih mahal dari uang yang kita dapatkan ketika jual pasir itu.
Teman, ayo dong sama-2 kita berpikir tentang negeri kita tercinta ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita selama ini terlalu sering bercanda gurau, bersenang-2, dll, tanpa sedikit pun berpikir bagaimana caranya menyelamatkan negeri kita ini.
Oh negeriku, jangan jual dirimu!!! Aku masih cinta padamu.

Label:

Jumat, 22 Februari 2008

kenapa ALAM?


alam kita indah ya!!!




Kalo kita melihat fenomena saat ini, sangat menyedihkan ya! Betapa tidak, ayo kita cermati satu-2:
• dulu penyakit masih sekitar flu, demam, batuk yang paling-2 minum temulawak atau dikerokin saja udah sembuh. Tapi sekarang macam-2. ada halima en satu (namanya tetanggaku jadi nama penyakit), HIV AIDS, dll yang selalu meminum (kalo dah bosan dg kata “memakan”) korban tiap saat.
• Dulu orang punya anak sampai kesebelasan, tapi skr banyak sekali yang infertilitas (sapa yang salah hayo? istri/suami?)
• Dulu orang itu umurnya bisa sampai 90an atau bahkan ratusan, tapi skr umur 60an aja sudah koid
• Ibu-2 dulu menopose umur 60-70an tapi skr umur 40an saja sdh ada yg menopose
• Dll

Ah duniaku ada apa gerangan dg dirimu? Apa kau sdh bosan hidup bersama kami-manusia?.
Nalarku mulai menyerangku dengan sejuta ajakan utk berpikir. Aku mulai bermain dengan otakku. Sebuah penyakit ada krn ada yang masuk dalam tubuh kita, bener ga?. Nah yang masuk ke tubuh kita itu kan makanan, minuman dan udara. Lalu coba kita bandingkan 3 hal itu antara dulu dan skr!.
• makanan dulu sangat steril. Tak ada bahan pengawet, pewarna, dll yang bisa merusak organ tubuh kita. Coba lihat skr, sayur dan buah yang seharusnya menjadi sumber gizi sudah tercampur dg pestisida yg bisa meracuni tubuh (makanya cari sayur itu harus cari yg bolong-2. coz yg bolong itu dah lolos sensor oleh makhluk Tuhan paling seksi yakni cacing). Aku pernah makan bakso dengan saus merah merona bagai bibir bidadari surga (emang pernah lht?ngaco!). habis gitu aku e’o (beol), eh ternyata warnanya tetap aja kuning. Trus yang merah tadi dmn? Usut demi usut eh ternyata ia jatuh cinta ma ususku sejak pertama kali bertemu dan ga mau keluar (gila ga sih?).
• air minum saat ini kayak air sisa mandi nenek moyang kita jaman dulu. Apalagi bagi kamu-2 (termasuk aq sih….) yang suka ma yg namanya soft drink, tyt tu minuman berbahan dasar larutan untuk pembersih mobil dan atau porselin (apa maksudnya, biar organ pencernaan kita juga ikut bersih gitu ya?auh ah gelap)
• udara dulu bersih banget jeh! Ga ada polusi dari pabrik, mobil, motor, termasuk juga dari “Bledoex Maboer”ku sih. Padahal udara tuh selalu kita hirup tiap saat loh.

Buruknya udara inilah yang sekiranya menjadi penyebab utama dari itu semua. Bayangkan, kita makan Cuma 3x sehari, minum Cuma 8 gelas sehari, tapi bernapas? Apa Cuma sejam sekali atau 3x sehari sebelum makan (kayak minum obat gitu?). tiap saat udara kotor itu meracuni tubuh kita. Menggerogoti setiap “bidang empuk” dalam organ tubuh kita. Masuk dalam system saraf, aliran darah kita dg cepat (karena memang udara itu sangat cepat geraknya dibanding benda solid, atau cair) dan lalu merusak setiap organ yang dilaluinya. Hebat kan!!
Untuk itulah aku sependapat dg dokter asal singapura yang menyarankan temanku yang sakit (dan sudah berobat kemana-mana, tapi tak sembuh jua) untuk tinggal didaerah pegunungan atau pesisir pantai selama penyembuhan. Anehnya, dokter itu ga ngasih resep obat sama sekali. Sial. Itu kata temanku. Jauh-2 ke singapura, eh Cuma disuruh renang di villa.
Alhasil dalam beberapa waktu temanku sudah sembuh total.
Keren ya keajaiban alam ini? Tak berhenti aku takjub. Itulah kenapa aku dan beberapa teman (terutama teman STM) suka sekali mendaki gunung, atau Cuma sekedar kemping di gunung. Seringnya sih di penanggungan, welirang, coban rondo, Cuban Talun (nih tempat paling dingin), dlundung, trawas, pacet, wonosalam, kake Bodo, dll aku dah lupa.
Cuma akhir-2 ini aku juarang buanget kesana. Terakhir aku kemping sama Tomi en Ferdi, teman-2 baikku dari palembang. Kangeee…………….eeeen!!!!
Alam, tunggu aku ya!! aku kangen sama kamu. Dah lama kita ga tidur bareng. I miss u so much :,( I’ll be there soon, immediately!

Teman-teman, pergilah ke alam! Karena jiwa kita pun butuh “suplemen” seperti tubuh kita yang membutuhkan makanan dan minuman. Jagalah alam kita. Dialah yang menjaga keseimbangan hidup kita. Punya rencana kemana?

Label:

Rabu, 20 Februari 2008

Iwan, sahabat yang hilang



Sohib, pernah ga kamu menginginkan sesuatu, sehingga tiap hari, tiap saat kamu terus memikirkan tentang keinginanmu itu? Keinginan itu sangat besar dan sangat penting bagi hidupmu sehingga kamu tidak akan pernah membiarkan seseorang, siapapun didunia ini untuk “mencuri” keinginanmu itu, mempengaruhimu untuk melepas keinginan itu.

Setiap saat kamu memikirkannya, hingga suatu saat secara tiba-tiba ataupun disengaja, keinginanmu itu terwujud. Lalu kamu pun membenarkan istilah “pucuk di cinta ulam tiba”

Aku pernah punya sahabat yang sangat dekat ketika duduk di bangku SMP dulu. Iwan namanya. Dia tak lain tidak bukan adalah ketua OSIS pada jamanku itu. “ketidak beradaannya” secara ekonomi membuatnya tak mengijinkan siapapun termasuk aku untuk mengetahui dimana rumahnya. Dia hanya bilang kalau rumahnya berada di dekat tempat pembuangan sampah dan di pinggir kalimas. “Apa hubungannya dengan persahabatan ini?” tanyaku dalam hati. Pun demikian aku sangat menghargai privasinya. Mungkin persahabatan kami hanya sampai diambang pintu rumahnya.

Lepas SMP, diawal-awal dia masih sering kerumahku. Namun entah mengapa setelah itu, kami disibukkan dengan urusan kami masing-masing di sekolah. Bagiku, bukan karena aku sudah memiliki teman-teman baru di STM, tetapi karena memang aku sangat susah menghubunginya. Tidak ada no telpon atau HP yang bisa dihubungi. Rumahnya pun aku tidak tahu. Mau tanya kemana juga tidak ada yang tahu. Aku hanya bisa berharap suatu saat aku masih bertemu dengannya.

Pernah suatu saat, setelah aku lulus STM, harapanku untuk bertemu dengannya sangat memuncak. Tidak tahu kenapa, pagi itu aku diserang dengan keriduanku untuk bertemu dengannya. Bercanda, memimpikan masa depan, dll hal-hal yang sering kami lakukan bersama. Dalam tiap sholatku hari itu, aku cantumkan namanya. Lalu, adzan Isya dari masjid dekat rumahku pun berkumandang, seperti biasanya (ga selalu sih) aku bergegas memenuhi panggilan Allah itu. Aku sholat Isya di masjid itu.

Usai sholat, kulangkahkan kakiku ini entah kemana. Aku hanya menikmati rasa rinduku pada sahabatku yang satu itu. Aku berjalan di pinggir jalan menyusuri jalan raya Sidotopo hingga ke Ampel sambil mencoba mengingat masa-masa dulu ketika kami bersama. Tak ayal terkadang aku bicara sendiri, tertawa sendiri. Pun bibirku melayangkan senyum tawa namun hatiku masih menangis mengingatnya. Memang benar kata Slank “terlalu manis untuk di lupakan, kenangan yang indah bersamamu…..”. kubiarkan saja orang mencibirku gila atau apalah, aku terus berjalan.

Perjalanan ini cukup jauh, hingga tak terasa langkah kakiku membawaku pulang kerumah. Disana ibuku yang cantik menungguku seolah ada kabar yang ingin dia sampaikan.

“Dani (Nb: aku kalau di rumah di panggil Dani), baru saja Iwan kesini. Dia tunggu kamu lama sekali.” Katanya

“Hah? Mana dia sekarang? Mana bu?” aku tak tahu apa nama ekspresi ini, yang jelas aku shock sekali.

Iwan, aku kangen padamu dimana kamu sekarang, kataku dalam hati.

“dia sudah pulang. Sudah agak lama sih. Tapi gak tahu lagi kalau masih ada di jalan” jawab ibuku.

Tak kupedulikan apa-apa, termasuk sandalku yang tertukar kanan dan kirinya, aku bergegas lari sekencang mungkin seperti maling yang ketahuan orang sekampung. Aku berlari menuju angkutan di pinggir jalan. Aku telusuri satu persatu penumpang di dalamnya. Tak ada wajah Iwan disana. Aku periksa angkot yang satunya lagi, pun sama. Dia tak ada disana.

Aku lalu melihat angkot depanku yang sudah berjalan cukup jauh didepanku. Lajunya agak lambat. Aku pikir, mungkin ia disana. Aku lari sekencang-kencangnya mengejar mobil Lyn F yang berwarna coklat susu itu. Ternyata lajunya yang lambat memang memberi manfaat, paling tidak dengan kecepatan lariku aku masih bisa mengejarnya. Salah jika aku selama ini mengumpat angkutan ini yang memang lajunya lambat sekali.

Aku berlari hingga akhirnya aku berada di depan mobil itu. Aku menghentikan mobil itu seolah-olah aku hendak naik. Aku tidak naik, aku hanya memeriksa saja. Menunggu agak lama sang sopir berteriak “cepetan dik!”. Logat madura sang sopir sangat kental.

Kulihat satu persatu. Wajah yang menunduk terkantuk itu. Itu pasti Iwan. Potongan badannya memang Iwan, tapi…..

Aku memanggil perlahan, “Iwan…… !”

Lalu wajah itu terangkat keatas. Ya……!!!!! Itulah Iwan. Ya Tuhan, itu memang benar Iwan.

“cepetan dik! Sido numpak (jadi naik) ga?” suara itu terdengar lagi.

“Wan cepetan turun” kataku padanya. Aku lalu membayar si sopir. Iwan turun dari angkot.

Tanpa sungkan, aku langsung memeluknya. Melepas kerinduan pada sang sahabat yang kata orang-orang kami sudah seperti saudara.

Tuhan, Kau kabulkan permintaanku. Terima kasih Tuhan.

Singkat cerita, sebenarnya banyak sekali pencapaian-pencapaian dalam hidupku ini yang aku mulai dengan berpikir. Intinya, keinginan yang benar-benar kita inginkan dan itu kita pikirkan tiap hari, akan terwujud. Bagaimana caranya?. Sabar ya!!! Insya Allah, kapan-2 aku mau posting khusus ini.

Label:

Sabtu, 16 Februari 2008

"tidak" tidak selamanya berarti "tidak"

yup kata ini sungguh sangat merasuk dalam jiwaku. aku sungguh tidak percaya akan keajaiban kata-kata ini. awal kali aku mendengarnya dari temanku. aku pikir ini hanyalah sekumpulan kata-kata biasa. namun sejauh aku hidup ,aku pun menyadari betapa hebat kata-kata ini.

***

alkisah, ada seorang bapak yang sedang menggali tanah di depan pekarangan rumahnya.

tak lama kemudian ada seorang anak kecil, perempuan. bajunya yang compang-camping cukup mewakili kalo si gadis kecil itu seorang pengemis cilik.

"pak, minta uang buat berobat ibuku" kata sang anak.

bapak itu diam tak menghiraukan si anak. tangan yang dijulurkannya seolah-olah mewakili mulutnya yang ingin berkata "tidak".

gadis itu masih disana. demi melihat anak itu masih berdiri, bapak itu berkata "ga ada uang kecil dik".

"tapi ibuku butuh obat pak" si gadis menjawabnya

bapak itu melanjutkan pekerjaannya.

si gadis kecil masih di sana.

si bapak masih menggali. ketika membalikkan badannya, ia melihat si anak masih berdiri disana, dan bapak itu berkata lagi, "dik, aku masih sibuk"

"ibuku butuh obat pak"

lagi-lagi si bapak tidak memperhatikan si anak. dia tetap melanjutkan pekerjaannya. sesekali tubuh mungil si gadis itu di tabraknya sekedar bahasa visual bahwa bapak itu menolaknya.

si gadis masih bertahan. selang berapa lama disana, si gadis tak kuasa menahan tangis. si gadis kecil itu teringat akan ibunya yang sedang berbaring di alas tidur di rumahnya. tangisannya lalu semakin keras.

sepertinya tangisan itu mengusik hati si bapak. ia lalu menggerogoh kantung celananya. tak ditemukannya uang kecil, dan ia pun memberikan uang yang ada pada saat itu. selembar uang kertas pun ia berikan pada si gadis.

uang itu bernilai cukup besar, sehingga demi melihatnya, si gadis itu tak karuan senangnya. ia kegirangan, dan langsung mengucapkan "terima kasih" pada bapak sambil memeluknya.

si bapak pun merasakan betapa besar rasa terima kasih si anak dan mengikhlaskan uang itu. sepertinya si anak betul-betul membutuhkannya, pikirnya.

*****

sohib, keteguhan hati, ketegaran, dan ke pantang menyerahan si gadis kecil itu telah memenangkan kekerasan hati si bapak. bagaimana dengan kita? apakah kita bersedia untuk berjanji untuk mengatakan ("tidak" tidak selamanya berarti "tidak") ?

mungkin orang-2 akan mengatakan bahwakita keras kepala atau apalah, tapi sungguh kita harus bisa membedakan antara "keras kepala" dengan "keteguhan hati".

sukses!!!

Label:

Jumat, 08 Februari 2008

GSM (Gerakan Shubuh Massal)




Seorang penguasa Yahudi pernah berkata “Kami baru takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan shalat Shubuh seperti melaksanakan sholat Jumat.”

Di balik pelaksanaan dua rakaat di ambang fajar tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang bila dirinut bersumber pada pelaksanaan shalat Subuh yang di sepelekan. Itulah sebabnya para sahabat Nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu ketika merka terlambat shalat Subuh dalam penaklukan benteng Tastar. “Tragedi” ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenagnya.

Yang menarik subuh ternyata juga menjadi waktu peralihan dari era jahiliyah menuju era tauhid. Kaum ‘Ad Tsamud dan kaum pendurhaka lainnya dilibas petaka pada waktu Subuh yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid.

Buku ini mencoba untuk menganalisis keterpurukan umat Islam dewasa ini tak lepas dari akibat diremehkanya shalat Subuh.

berangkat dari sana, dalam waktu dekat ini, aku coba untuk mengadakan GSM (Gerakan Shubuh Massal) yang insya Allah aku kemas dalam wujud "one stop show".
ada tauziah dari dai kondang, lomba adzan, talk show, nasyid jalanan, senam tai chi, bazaar buku murah, makanan tradisional (jajan pasar), dll. temanya adalah "putihkan fajar di ITS)artinya 1000 orang yang menjadi target peserta, akan memakai pakaian serba putih.
mohon doa dan bantuannya. bisa tenaga, maupun dana.

tak ada yang aku tawarkan kecuali pahala dari Allah yang berlipat-lipat ganda. bayangkan andai setiap peserta itu sadar dan berangkat sholat shubuh tepat waktu di masjid. berapa banyak pahala yang kita dapatkan? siapa tahu ini akan menjadi peringan beban dosa kita dalam "Timbangan"Nya.

Senin, 04 Februari 2008

Arek Elektronika Stemba

Semoga saja aku masih ingat, aku ingin menyapa semua teman-teman kelasku dulu.
1. Achmad Kustiono (8 desember) the Cemet
2. Adam Kolid Lubis ( januari) motonogo, bapak
3. Adi Dana Mulya (25 Nopember) tukul
4. Agus Prayitno (9 Agustus) tuyik
5. Ainur Rodliyah (30 Juli) rorod
6. Ainur Rofiq (18 Maret)java grape alias "juwet"
7. Alfian ( ? ) the penceng
8. Aminudin Yusman (September) Yussi
9. Andreas ( ? ) cino?
10. Aris Dwi Kurniawan (11 Nopember) Peci, made
11. Aris Saputro (2 Agustus) jaran
12. Buang hadi (mei) ridas
13. Budi Santoso (7 April) pat kai
14. Budi Wuriawan (14 Maret) cimeng
15. Dedy Siswanto ( Desember) sis
16. Denny ( ? ) prof
17. Djoko (September) joko aaaaah
18. Eko Heri P (16 Oktober) ndog
19. Eko wahyu Nugroho ( Nopember) stres
20. Gusti Moh Hamdan (31 oktober) Leonardo D’Caprio. So?
21. Kurniawan Eko (29 Mei) Ceppy, sappi
22. Lina Budiarti ( ? ) Khommer
23. Mashadi (maret) wedok
24. M. Syaifullah Huda (03 Maret) BF
25. M. Yanuar ( Januari ) tante
26. M. Hendro (1 juni) Charlie chaplin
27. Murdianto ( Maret ) smile
28. Puji Waluyo ( ? ) p*ju
29. Ronny Koeshartarto (10 pebruari) rombeng
30. Sugeng (01 Agustus) nyambik
31. Sugiyanto ( ? ) kethek Quraisy
32. Yusak ( ? ) yuseks

Yups!!!pas 32 anak. Urut. Tapi tanggal lahirnya aku ga seberapa hafal, maaf ya!!!

managemen waktu ala gusti


Perlu diketahui, kalo apa yang aku akan paparkan ini adalah ‘ala gusti’. Artinya, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang aku miliki. Bukan paten. Ok!!!
1. tentukan visi hidupmu
aku punya visi “masuk surga”. Menurutku (berdasarkan postinganku sebelumnya) ‘waktu’ yang paling prospektif dan ‘pasti’ adalah akhirat. Artinya, aku tidak tahu seberapa lama aku hidup di dunia ini. Berapa umurku, dll. Jadi buat apa aku melakukan hal-hal demi sesuatu yang tidak pasti?. Selain itu, kalau aku melakukan sesuatu demi ‘waktu’ yang tersisa di dunia ini, berapa ‘waktu’ yang aku dapatkan? Sementara ‘waktu’ yang ada di akhirat lebih lama dan banyak, tul ga?. Bingung yo?. Gak popo. Ini nanti akan mempengaruhi gerak langkah kita selanjutnya.
2. tentukan kegiatan dengan skala prioritas
dalam dunia ini banyak pilihan kegiatan yang harus kita pilih. Jangan salah sangka, ‘tidur’ juga termasuk salah satu pilihan. Dari banyaknya kegiatan itu, tentukan kegiatan “yang ketika aku kerjakan, bisa membawaku ke visiku. Yang ketika aku kerjakan, menghasilkan manfaat sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya”. Caranya yakni dengan menggunakan skala prioritas yang kita buat.
3. bekerja dengan TEAM
banyak hal yang kita bisa peroleh dari tim, selain waktu dan tenaga yang minimal, kita juga bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Jika kamu belum memiliki tim, segera buat!!. Aku janji akan kasih postingan bagaimana membuat tim.
Kata John C. Maxwell, TEAM adalah Together Everyone Achive More.
So? Sudah buat Tim?


Tips-tips yang mendukung:
• jaga kondisi kesehatan tubuh
tentunya dengan olga n makan-makanan bermutu dan sehat
• selalu buat rencana A, B, C, dst
selalu pikirkan hal-hal yang bisa menggantikan kegiatan yang tertunda karena adanya halangan, batal janji misalnya. Otak kita harus segera berpikir apa yang terbaik untuk mengisi waktu kita.
• selalu bawa buku catatan kecil dan buku bacaan
jangan biarkan ide-ide terlewat begitu saja, jadi segera tulis ide yang mampir lewat di benak kita. Jika kita ada waktu kosong, sambil menunggu misalnya, manfaatkan waktu dengan membaca buku

yup, semoga bermanfaat!!!

Managemen Harta

Tahukah kamu harta apa yang paling berharga di dunia ini?. Harta yang ibarat mata uang, maka ia bisa berlaku di belahan dunia manapun?. WAKTU. Ya, ‘waktu’ adalah jawabannya. Orang ‘pintar’ di dunia ini bekerja bukan untuk uang, tapi untuk ‘waktu’. Ga percaya?.

Lihat saja, orang-orang yang sukses itu. Kita ambil contoh, Dahlan Iskan yang baru-baru ini terkenal dengan “ganti hati”nya.
Lihatlah, walaupun dia harus santai-santai, jalan-jalan, apa ia akan kekurangan uang? Apa pada saat dia jalan-jalan itu, pada pagi harinya kita tidak bisa membaca Koran?. Tentu kamu semua setuju dengan aku kalo jawabannya TIDAK. Tentu saja, karena dia sudah memiliki ‘sistem’ yang sudah berjalan sedemikian rapinya.
Namun mari kita flashback beberapa waktu yang lalu, ketika ia masih merintis usaha Koran itu. Betapa ia sangat bekerja keras untuk itu. Sangat keras, sampai-sampai harus lupa makan, tidur, keluarga, dll. Ia sangat yakin bahwa apa yang dilakukannya saat itu akan membuahkan hasil yang luar biasa yakni “waktu”. Sekarang, ia bisa menikmati “waktu”nya dengan leluasa tanpa harus memikirkan berapa gaji pegawainya, berita apa yang terbit besok pagi, dll.
Inginkah kamu dengan apa yang didapatkan oleh Dahlan Iskan tadi?.
So jangan bekerja untuk uang, tapi untuk ‘waktu’. Jika anda butuh penjelasan lebih dalam tentang konsep ini, aku rekomendasikan kamu untuk bertanya pada orang MLM. Konsepnya tentang 2 pipa itu sangat bagus. Lihat saja. Tentunya dengan pikiran yang positif terlebih dulu. Maksudnya jangan memandang MLM dari sisi buruknya. Ok!!!
Sukses!!!!

Label: